Kekayaan jenis lichen corticulous pada batang glodokan tiang (Polyalthia longifolia sonn.) berdasarkan kepadatan lalu lintas di Kota Palembang Sumatera Selatan
DOI:
https://doi.org/10.24233/sribios.5.1.2024.483Kata Kunci:
Lichen , kekayaan jenis , kepadatan lalu lintas , polusi udara , glodokan tiangAbstrak
Tingkat kepadatan lalu lintas berkaitan erat dengan tingkat polusi udara. Polusi udara akan menyebabkan jenis lichen yang tidak mampu beradaptasi tereliminasi yang akan menyebabkan hilangnya sejumlah jenis lichen pada suatu kawasan. Kondisi ini secara langsung juga akan berpengaruh terhadap kekayaan jenis lichen pada kawasan tersebut. . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekayaan jenis lichen pada lokasi dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang berbeda. Metode yang digunakan adalah survei eksploratif dan deskriptif kuantitatif . Pengamatan dilakukan pada lichen corticolous glodokan tiang (Polyathia longifolia Sonn.) yang diambil dari tiga lokasi dengan kepadatan lalu lintas yang berbeda di kota Palembang, Sumatera Selatan. Ketiga lokasi tersebut antara lain Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Ariodillah, dan Jalan Taman Sari. Identifikasi serta pengamatan karakter morfologi thalus lichen dilakukan di Laboratorium Fisiologi dan Perkembangan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. Hasil penelitian menunjukkan kekayaan jenis lichen semakin meningkat dengan semakin menurunnya tingkat kepadatan lalu lintas. Pada Lokasi yang padat lalu lintas mempunyai kekayaan 2 jenis lichen, lokasi dengan kepadatan lalu lintas sedang mempunyai 6 jenis lichen dan lokasi dengan tingkat lalu linta yang rendah mempunyai kekayaan jenis 12 lichen.
Unduhan PDF Tahun Terakhir
Referensi
Badarmasi, H. (2017). Biomonitoring of air pollution using plants. MAYFEB Journal of Environmental Science. 2 :27-39.
Elix, J. A., Mayrhofer, H., Rodriguez, J. M. (2018). Two new species, a new combination and four new records of saxicolous buellinoid lichens (ascomycota, caliciaceae) from southern south america. 83:3-13.
Huang, X., Wang, L., Lasserna, A. K. C., dan Li, S. F. Y. (2017). correlations in the elemental and metabolic profiles of the lichen Dirinaria picta after road traffic exposure. Metallomics. 9: 1610-1621.
Kusmoro, J., Mayawatie, B., Budiono, R., Noer, I. S., Permatasari, R. E., Nurwahidah, A., Satriawati, R., Arum, D., Saragih, D. E., Widya, R., Jatnika, M. F., Makarim, A., dan Pratasasmita, R. (2019). Species diversity of corticolous lichens in the Arboretum of Padjadjaran Unversity, Jatinangor, Indonesia. Biodiversitas. 20(6): 1606-1616.
Laelasari, I. (2021) Morfologi tipe talus lichen sebagai bioindikator pencemaran udara di Kudus. Bioma. 3(1): 36-42.
McMullin, R. T. D., Ure, M., Smith, H. C., Wiersma, Y. F. (2017). Ten years of monitoring air quality and ecological integrity using field-identifieable lichens at Kejimkujik National Park and National Historic Site in Nova Scotia Canada. Ecological Indicators. 81: 214-221.
Murningsih, dan Mafazaa, H. Jenis-jenis lichen di kampus Undip Semarang. Bioma. 18(1): 20-29.
Nailufa, L. E., Laelasari, I., Fitriani, M., dan Paramdina, A. (2021). Morfologi tipe thalus lichen sebagai bioindikator pencemaran udara di Kudus. BIOMA. 3(1): 36-42.
Nasriyati, T. Murningsih, dan Utami, S. (2018). Morfologi talus lichen Dirinaria Picta (Sw.) Schaer. Ex Clem pada tingkat kepadatan lalu lintas yang berbeda di kepadatan lalu lintas yang berbeda di Kota Semarang. Jurnal Akademika Biologi. 7(4): 20-27.
Nuna, R., dan Amin, N. (2021). Jenis-jenis lichenes di kawasan Pucok Krueng Alue Seulaseh Kecamatan Jeumpa Aceh Barat Daya. Prosiding Seminar Nasional Biotik. 9(1): 34-38.
Pratiwi, M. E. (2006). Kajian lumut kerak sebagai bioindikator kualitas udara -studi kasus : kawasan industri Pulo Gadung, Arboretum Cibubur dan Tegakan Mahoni Cikabayan. Bogor: IPB Press.
Ramadhani, R. W., Salsabila, N., dan Mumpuni, K. E. 2022. Lichen sebagai bioindikator kualitas udara di kecamatan Jebres Kota Surakarta. Jurnal Ilmu Lingkungan. 16(2): 207-221.
Reza, P.A., Komang, A.L., & I Nyoman, G.A. (2013). Studi tanaman penghijauan glodokan (Polyalthia longifolia), kasia emas (Cassia surattensis), kelapa (Cocos nucifera) sebagai penyerap emisi gas karbondioksida di jalan PB. Sudirman Denpasar. Jurnal Argoteknologi Tropika. 2 (2): 108 -115.
Suharno, Sufaati, S., Sujarta, P., dan Agustini. (2021). Lichen (Lumut Kerak): struktur morfologi, anatomi, fungsi ekologi, dan manfaat bagi manusia. Bogor: IPB Press.
Worgotter, E, S., Hager, A., dan Elix, J. A. (2009). Intraspesific chemical variation within the crustose lichen genus haematomma: anthraquinone production in selected cultured mycobionts as a response to stress and nutrient supply. Phytochemistry Reviews. 8: 561-569.
Unduhan PDF: 5
Diterbitkan
Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2025 Nita Aminasih, Harmida, Nun Anis Mustafida

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui persyaratan lisensi hak cipta berikut:
a. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas penulis dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
b. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mengunggahnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Tinjau Pengaruh Akses Terbuka).
d. Penulis memegang hak cipta dan mempertahankan hak penerbitan artikel tanpa batasan.