Etnobotani tumbuhan obat Solanaceae pada masyarakat suku Kerinci di wilayah Lempur Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi

Penulis

  • Azzikri Azzikri Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya
  • Singgih Tri Wardana Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya
  • Harmida Harmida Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya

Metrik Artikel

Abstrak artikel ini sudah dibaca: 564 kali
Unduhan PDF: 561 kali
Total Unduhan Berkas: 561 kali
Total Kunjungan: 1125 kali

DOI:

https://doi.org/10.24233/sribios.1.2.2020.199

Kata Kunci:

Etnobotani , Tumbuhan obat , Solanaceae , Suku Kerinci , Lempur

Abstrak

Suku Kerinci merupakan masyarakat tradisional yang sudah lama melakukan interaksi erat dengan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Wilayah Lempur merupakan wilayah tertua di Kerinci yang ditempati oleh penduduk asli suku Kerinci. Penelitian mengenai etnobotani tumbuhan obat di wilayah ini terhitung masih sangat sedikit karena masih ada beberapa desa yang masih belum dieksplorasi dan didokumentasi. Oleh karena itu, perlu dilakukannya suatu penelitian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai etnobotani tumbuhan obat di wilayah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman spesies tumbuhan obat dan cara pemanfaatan tumbuhan obat Solanaceae oleh masyarakat suku Kerinci di wilayah Lempur. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskripsif melalui observasi lapangan dan wawancara. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat 5 spesies tumbuhan obat Solanaceae. Manfaat dari tumbuhan tersebut  dapat mengobati penyakit seperti, sakit mata, penambah darah, hipertensi, asma, dan sakit perut. 

Unduhan PDF Tahun Terakhir

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Yatias, E.A. 2015. Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Neglasari Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Skripsi. UIN Syarifhidayatullah. Jakarta. 85 hlm.

Syafitri, F.R., Sitawati., dan Setyobudi, L. 2014. Kajian Etnobotani Masyarakat Desa Berdasarkan Kebutuhan Hidup. Jurnal Produksi Tanaman. 2(2) : 172-179.

Tjitrosoepomo, G. (2013). Taksonomi tumbuhan Spermatophyta.Yogyakarta Gadjah Mada University Press.

Krisnawati, Y dan Febrianti, Y. 2019. Identifikasi Tumbuhan Famili Solanaceae Yang Terdapat Di Kecamatan Tugumulyo. BIOSFER, J.Bio. & Pend.Bio. 4 (2): Desember 2019.

Setshogo, M.P. (2015). A Review of Some Medicinal and or Hallucinogenic Solanaceous Plants of Botswana: The Genus Datura L. International Journal of Medicinal Plants and Natural Products (IJMPNP). 1(2) :15-23.

Susanti, R.F.., Sartika, G., Ignatius, J.R., Rachel, A., dan Ashanty, S. 2013. Ekstrak Batang Physalis angulata dengan Air Subkritik. Laporan Penelitian – Ilmu Teknik. 1(2) : 1-29.

Sianturi. S., Masitta, T., dan Sabri, E. 2013. Pengaruh Terong Belanda (Solanum betaceum Cav.) Terhadap Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Mencit Jantan (Mus musculus L) Anemia Strain DDW Melalui Induksi Natrium Nitrit (NaNO2). Saintia Biologi. 2(1) : 49-54.

Diterbitkan

31-12-2020

Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:

Azzikri, A., Tri Wardana, S. ., & Harmida, H. (2020). Etnobotani tumbuhan obat Solanaceae pada masyarakat suku Kerinci di wilayah Lempur Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Sriwijaya Bioscientia, 1(2), 44–47. https://doi.org/10.24233/sribios.1.2.2020.199

Terbitan

Bagian

Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020