Potensi Neptunia oleracea Lour. pada fitoremediasi drainase asam tambang batubara
DOI:
https://doi.org/10.24233/sribios.1.2.2020.190Kata Kunci:
AMD, potensi, fitoremediasi, Neptunia oleracea Lour.Abstrak
Permasalahan lingkungan dalam kegiatan penambangan batubara antara lain acid mine drainage (AMD). Upaya penanggulangan dampak pemborosan DAL dapat dilakukan dengan cara fitoremediasi. Neptunia oleracea Lour. merupakan salah satu jenis tumbuhan air yang berpotensi untuk beradaptasi dan mengakumulasi logam berat. Sehingga perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui potensi N. oleracea dalam fitoremediasi DAL. Potensi fitoremediasi N. oleracea menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL): tanpa DAL sebagai kontrol (0%), dengan konsentrasi DAL 25%, 50%, 75% dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa N. oleracea berpotensi meningkatkan pH sebesar 0,0322 / hari dan menurunkan kadar Fe sebesar 0,4760 mg / l / hari, Mn 0,5776 mg / l / hari, sulfat 0,4809 mg / l / hari dan menurunkan TSS sebesar 0,0818 mg. / l / hari, pada konsentrasi AMD 100%. Dapat disimpulkan bahwa N. oleracea berpotensi sebagai agen fitoremediasi DAL untuk dikembangkan di lahan basah buatan sistem (CWs).
Unduhan PDF Tahun Terakhir
Referensi
Ijazah F. Z., D. Rohmat, and Y. Malik. 2016. The Impact of Coal Mining Activities on the Quality of Enim River Water in Lawang Kidul District, Muara Enim Regency [in Indonesian]. Antologi Pendidikan Geografi. 4(2): 1-14.
Hidayati N. 2005. Phytoremediation and Potency of Hyperaccumulator Plants. Hayati Journal of Biosciences. 12(1): 35-40.
Septiani M., N. Mukarlina, and E. R. P. Wardono. 2017. Growth and Anatomical Characteristics of Water Mimosa (Neptunia oleracea Lour.) In Water Exposed to Aluminum Metal (Al) [in Indonesian]. Jurnal Protobiont. 6(3): 75-82.
Wahab, A. A., S. N. Ismail, Emilia, and S.M. Praveena. 2014. Neptunia oleracea (Water Mimosa) as Phytoremediation Plant and the Risk to Human Health: A review. Advances in Environmental Biology. 8(15): 187-194
Juswardi, E.P. Sagala, and A.L. Ferdini. 2010. Growth of Neptunia oleracea Lour. in ammonia wastewater from the urea fertilizer industry as an effort to develop phytoremediation [in Indonesian]. Jurnal Penelitian Sains 13 (1): 13117 – 20
Kumar S., K.K. Dube, and J.P.N. Rai. 2005. Mathematical model for phytoremediation of pulp and paper industry wastewater. Journal of Scientific & Industrial Research. 64: 717-721.
Juhaeti T., F. Syarif, and N. Hidayati. 2005. Inventory of Potential Plants for Phytoremediation of Degraded Land and Water in Gold Mining [in Indonesian]. BIODIVERSITAS Journal. 6 (1): 31-33.
Mukhopadhyay, S and S.K. Maiti. 2008. Phytoremediation of Metal Mine Waste. Applied Ecology and Environmental Research. 8 (3): 207-222.
Hanum, C. 2008. Macro and Micro Nutrients for Plants. Jakarta [in Indonesian] Ganesha. 32p.
Rahmawati, S. Denny, K. Mimin, and R. S. Tatang. 2017. Reduction of Total Suspended Solid Levels Wastewater in Tofu Factory with Phytoremediation Method. Journal Pemukiman. 12(1): 25-32.
Unduhan PDF: 392
Diterbitkan
Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2020 Rika Nasution, Singgih Tri Wardana, Nina Tanzerina, Sri Pertiwi Estuningsih, Juswardi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui persyaratan lisensi hak cipta berikut:
a. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas penulis dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
b. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mengunggahnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Tinjau Pengaruh Akses Terbuka).
d. Penulis memegang hak cipta dan mempertahankan hak penerbitan artikel tanpa batasan.