Respon pertumbuhan Neptunia oleracea Lour. pada fitoremediasi air asam tambang batubara
DOI:
https://doi.org/10.24233/sribios.2.1.2021.210Kata Kunci:
respons pertumbuhan , fitoremediasi , air asam tambang , batu bara , Neptunia oleracea LourAbstrak
Air asam tambang (AAT) menjadi masalah sebagai pencemaran lingkungan dari penambangan cara tambang terbuka. Pengolahan air asam tambang yang ramah lingkungan diantaranya melalui fitoremediasi. Fitoremediasi menggunakan petai air (Neptunia olearacea Lour.) telah diteliti dengan tujuan mempelajari respons pertumbuhan N. olearacea pada fitoremediasi AAT batubara yang selanjutnya dikembangkan sebagai model in situ pengolahan AAT pada lahan basah buatan (constructed wetlands). Hasil penelitian menunjukkan N. olearacea masih mampu tumbuh pada fitoremediasi AAT konsentrasi 100%, pH 2,69 dengan laju pertumbuhan relatif (LPR) 0,0091 g/hari, dengan potensi meningkatkan pH 0,0322/hari. Respons pertumbuhan N. oleracea pada fitoremediasi AAT batubara perlu diteliti tentang respons anatomi dan fisiologi sebelum diujikan sebagai vegetasi pada lahan basah buatan.
Unduhan PDF Tahun Terakhir
Referensi
Indra, H., Lepong, Y., Gunawan, F., dan Abfer-tiawan, M. S. 2014. Penerapan Metode Active dan Passive Treatmen dalam Pengelolaan Air Asam Tambang Site Lati. Jurnal Sylva Lestari. 1(1): 1-9.
Munawar, A., Leitu, F. O., dan Bustaman, H. 2011. Aquatic Plants for Acid Mine Drainage Remediation in Simulated Wetland System. Jurnal Natur Indonesia. 13(3): 115-123.
Hidayati, N. 2005. Phytoremediation and Potency of Hyperaccumulator Plants. Hayati Journal of Biosciences. 12(1): 35-40.
Mukhopadhyay, S dan Maiti, S. K. 2008. Phytoremediation of Metal Mine Waste. Applied Ecology and Environmental Research. 8(3): 207-222.
Lasat, M. 2002. Phytoextraction of Toxic metals: a Review of Biological Mechanisms. Journal Envi-romental Quality. 3(1): 109-120.
Nasution, R. A., Wardana, S.T., Tanzerina, N., Estuningsih, S.P. dan Juswardi. 2021. The Poten-sial of Neptunia oleracea Lour. On Phytoremedia-tion Coal Acid Mine Drainage. Sriwijaya Bioscien-tia 1(2): 1-4.
Juhaeti, T., Syarif, F., dan Hidayati, N. 2005. In-ventarisasi Tumbuhan Potensial untuk Fitoremedi-asi Lahan dan Air Terdegradasi Penambangan Emas. Jurnal BIODIVERSITAS. 6(1): 31-33.
Tanzerina, N., Juswardi., dan Fitralia, E. 2013. Studi Adaptasi Anatomi Organ Vegetatif Neptunia oleracea Lour., Hasil Seleksi Lini pada Fitoremediasi Limbah Cair Amoniak. Prosding Seminar FMIPA Universitas Lampung. 1(1): 165-173.
Juswardi., Sagala, E. P., dan Lilian. 2010. Pertumbuhan Neptunia oleracea Lour. pada Limbah Cair Amoniak dari Industri Pupuk Urea Sebagai Upaya Pengembangan Fitoremediasi. Jurnal Penelitian Sains. 13(1): 1-5.
Ningsih, I. S. R., Lestari, W.dan Aziz, Y. 2014. Fitoremediasi Zn dari limbaj cair pabrik pen-golahan karet dengan memnafaatkan Pistia sta-tiotes L. JOM 1(2): 1-9.
Syah, M. J. A., Panja. J. S., F. Usman., dan T. Purnama. 2003. Hubungan Laju Pertumbuhan untuk Seleksi Kegenjehan Tanaman Pepaya. Jurnal Holtikultura. 13(3): 1-9.
Chozin, M. A., Iskandar, L., Ahmad, J., dan Hiroshi. 2015. Rate of Assimilation Total and Rel-ative Growth of Drought Tolerant Rice on Paddy System Maisura. Agrium Journal. 12(1): 10-15.
Paramitasari, A. 2014. Kemampuan Tumbuhan Air Kiapu Pistia stratiotes dalam Fitoremediasi Timbal. Skripsi. Bogor: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Ke-hutanan. Institut Pertanian Bogor.
Agustina, L. 2011. Unsur Hara Mikro I (Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, Co): Manfaat Kebutuhan Kahat dan Keracunan, Ed ke-1. Malang: Universitas Brawijaya Press. 71 hlm.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius. 244 hlm.
Kumalasari, E. A., dan Prihastanti. 2015. Pembentukan Bintil Akar Tanaman Kedelai (Gly-cine max (L) Merrill) dengan Perlakuan Jerami pa-da Masa Inkubasi yang Berbeda. Jurnal Sains dan Matematika. 21(4): 103-107.
Septiani, M., Mukarlina, N., Wardono, E. R. P. 2017. Pertumbuhan dan Karakter Anatomi Mimo-sa Air (Neptunia oleracea Lour.) pada Air yang Terpapar Logam Aluminium (Al). Jurnal Protobi-ont. 6(3): 75-82.
Abidin, E. Z., Sharifah, N. S. I., Suriyani, A. Sarva, M. P. 2014. Neptunia oleracea (water mi-mosa) as phytoremediation plant and the risk to human health: A review. AEINSI Journal. 8(15): 187-195.
Fuad, M. T., Aunurohim dan Nurhidayati, T., 2013. Efektifitas Kombinasi Salvinia molesta dengan Hydrilla verticillata dalam Remediasi Logam Cu pada Limbah Elektroplating. Jurnal SAINS dan Seni Pomits. 2(1) : 240-243.
Nurlina., Sri, S., Ruslan, U. 2016. Akumulasi Logam Berat Besi (Fe) pada Pistia stratiotes L. dari Air Sumur Sekitar Workshop UNHAS. Pro-siding Seminar Nasional from
Syahreza, 2012. Preparasi dan Karakterisasi Ben-tonit Tapanuli Terinterkalasi Surfaktan Kationik Odtmabr dan Aplikasinya Sebagai Adsorben Pa-ra-Klorofenol. Jurnal Kimia. 1(1): 1-19.
Unduhan PDF: 563
Diterbitkan
Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2021 Rika Aulina Nasution, Nina Tanzerina, Sri Pertiwi Estuningsih, Singgih Tri Wardana, Juswardi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui persyaratan lisensi hak cipta berikut:
a. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas penulis dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
b. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mengunggahnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Tinjau Pengaruh Akses Terbuka).
d. Penulis memegang hak cipta dan mempertahankan hak penerbitan artikel tanpa batasan.