Studi etnobotani tumbuhan obat Suku Anak Dalam di Desa Sungai Jernih Kecamatan Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara Sumatera Selatan

Penulis

  • Laila Sri Pujihastuti Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya
  • Nina Tanzerina Biology Department, Sriwijaya University
  • Nita Aminasih Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya

Metrik Artikel

Abstrak artikel ini sudah dibaca: 984 kali
Unduhan PDF: 1128 kali
Total Unduhan Berkas: 1128 kali
Total Kunjungan: 2112 kali

DOI:

https://doi.org/10.24233/sribios.1.2.2020.198

Kata Kunci:

Etnobotani , tumbuhan obat tradisional , Suku Anak Dalam

Abstrak

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional telah banyak diketahui sejak lama oleh masyarakat terutama Suku Anak Dalam yang ada di Desa Sungai Jernih Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis tumbuhan obat, mengetahui famili dan habitus, jenis-jenis penyakit, organ tumbuhan yang digunakan, cara pengolahan dan cara penggunaan tumbuhan yang digunakan oleh etnis Suku Anak Dalam sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Metode yang dilakukan menggunakan metode survei deskriptif dengan melakukan wawancara kepada 3 orang narasumber yang merupakan pengobat tradisional (batra) untuk membantu proses pengumpulan data di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan tumbuhan yang dijadikan sebagai obat oleh masyarakat Suku Anak Dalam didapatkan sebanyak 93 jenis tumbuhan dengan 48 famili dan famili terbesar adalah Fabaceae dan Piperaceae masing-masing (6,45%) dan mampu mengobati sebanyak 47 macam jenis penyakit dengan 116 ramuan obat. Habitus tumbuhan terbesar adalah perdu (32,25%) dan sebanyak (60,21%) tumbuhan obat tumbuh secara liar baik yang tumbuh liar didalam hutan dan tumbuh liar dipekarangan rumah. Bagian organ tumbuhan yang digunakan paling banyak adalah daun (59,13%), cara pengolahan terbesar yakni dengan cara direbus (67,74%) dan cara penggunaan terbesar adalah dengan diminum (61,29%).

Unduhan PDF Tahun Terakhir

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Fakhrozi, I. 2009. Etnobotani Masyarakat Suku Melayu Tradisional di Sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Skripsi. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Wasito, H. 2011. Obat Tradisonal Kekayaan Indonesia. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Tarib, T. 2012. Hutan adalah Rumah dan Sumber Penghidupan Kami. (Online). http://www.aman.or.id/Kesaksian- Tumenggung-Tarib-”Orang-Rimba”- pada-Sidang-Gugatan-UU-Kehutanan-ke- MK. Diakses tanggal 19 November 2019.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Rawas Utara. 2017. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2017. Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan.

Tristo, R. 2018. Peningkatan Kesadaran Pentingnya Pendidikan Bagi Suku Anak dalam Provinsi Sumatera Selatan melalui Penyuluhan Sosial Pertama di Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas Utara Provisi Sumsel. Jurnal Quantum. 14(25) hal: 52.

University Of Melbourne Herbarium. 2014. Make Your Own Herbarium Specimens. Botany: Melbourne.

Susanti, A. D., Nurheni, W dan Agus, H. 2018. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di di Agroforesti Repong Damar Krui, Provinsi Lampung. Media Konservasi. 2(23): 162-168.

Destryana, R. A dan Ismawati. 2019. Etnobotani Dan Penggunaan Tumbuhan Liar Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Suku Madura (Studi Di Kecamatan Lenteng, Guluk-Guluk Dan Bluto). Journal of Food Technology and Agroindustry. 1(2): 1-8.

Danang, H. U. 2017. Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Perempuan Suku Osing Di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Yatias, E. A. 2015. Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Neglasari Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah: Jakarta.

Sinaga, E. 2016. Jatropa curcas L. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan Obat UNAS: Depok.

Fadillah, R. U. (2014). Antidiabetic Affect of Morinda citrifolia L. as a Treatment of Diabates Mellitus. Jurnal Majority. 3(7): 107-112.

Rohma, N. A. 2006. Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Akar Rumput Bambu (Lophatherum gracile) yang diembankan pada Zeolit NaX terhadap Sel Kanker Payudara. Skripsi. Jurusan Kimia. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim: Malang.

Jing, Z., Ying, W., Xiao_Qi, Z., Qing-Wen, Z dan Wen-Chai, Y. 2009. Chemical Consituents from the Leaves of Lophatherum gracile. Chinesse Journal of Natural Medicines. 7(6): 428-431.

Noorcahyati, S. H. 2012. Tumbuhan Berkasiat Obat Etnis Asli Kalimantan. Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam: Balikpapan.

Zuhud, E. A. M dan Haryanto. 1994. Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan Obat Tropika Indonesia. Lembaga Alam Tropika Indonesia.

Efremilia., Evy, W dan Lolyta, S. 2015. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Etnis Suku Dayak di Desa Kayu Tanam Kecamatan Mandor Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari. 3(2): 234-246.

Diterbitkan

30-12-2020

Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:

Sri Pujihastuti, L. ., Tanzerina, N., & Aminasih, N. . (2020). Studi etnobotani tumbuhan obat Suku Anak Dalam di Desa Sungai Jernih Kecamatan Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara Sumatera Selatan. Sriwijaya Bioscientia, 1(2), 57–65. https://doi.org/10.24233/sribios.1.2.2020.198

Terbitan

Bagian

Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama