Pemanfaatan tumbuhan obat Zingiberaceae pada suku Rawas di Desa Jajaran Baru I Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas
DOI:
https://doi.org/10.24233/sribios.2.1.2021.212Kata Kunci:
Zingiberaceae , tumbuhan obat , suku rawasAbstrak
Masyarakat suku Rawas yang bermukim di Desa Jajaran Baru I, Kecamatan Megang Sakti Kabupaten MusiRawas, telah menggunakan berbagai jenis Zingiberaceae sebagai bahan obat tradisional. Namun dalam hal ini data tersebut belum terdokumentasi dengan baik dan jelas, untuk perlu diketahui jenis apa sajakah dari Zingiberaceae tersebut yang digunakan untuk pengobatan oleh masyarakat suku Rawas tersebut. .Untuk itu telah dilakukan penelitian pada bulan November 2019 sampai Februari 2020 dengan tujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan Zingiberaceae yang berkhasiat obat dan bagaimana cara pemanfaatannya pada suku Rawas. Metoda yang digunakan adalah survey deskriptif,dengan melakukan tehnik observasi dan tanyajawab kepada batra (dukun). Pada penelitian ini didapatkan 9 jenis tumbuhan Zingiberaceae, yaitu spesies tumbuhan obat Zingiberaceae: Curcuma xanthorrhiza Roxb., Kaempferia galanga L., Curcuma domestica Val., Alpinia galangal L., Zingiber offchinale Rosc., C. zedoaria (Berg.) Roscoe, Curcuma aeruginosa Roxb., Zingiber zerumbet (L.) Smith, Zingiber purpureum Roxb. Tumbuhan obat ini digunakan untuk menyembuhkan batuk, demam meriang, jamu setelah melahirkan, masuk angin, menghilangkan bau amis pada ASI, penambah nafsu makan, sakit kepala dan sakit gigi, keseleo, dan kolesterol. Penggunaan tumbuhan ini biasanya bisa secara tunggal, atau dicampur dengan jenis jahe-jehean lain dan dapat juga dengan bahan tambahan lain, seperti beras, gula merah dan kapur sirih.
Unduhan PDF Tahun Terakhir
Referensi
. Bahriyah, I., Hayati, A., dan Zayadi, H. 2015. Studi Etnobotani Tanaman Kelor (Moringa oleif-era ) di Desa Somber Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang Madura. E−Jurnal Ilmiah Biosaintropis. 1 (1): 61−67
. Tudjuka, K., Ningsih, S., dan Toknok, B. 2014. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat pada Kawasan Hutan Lindung di Desa Tindoli Keca-matan Pamona Kabupaten Poso. Warta Rim-ba. 2 (1): 120−128.
. Ernawati, 2001. Tumbuhan Obat. http;//iptek.apjii.or.id/artikel/ttg tanaman Obat/unas/kunyit.pdf. Diakses tanggal 10 Septem-ber 2008.
. Washikah. 2016. Tumbuhan Zingiberaceae Se-bagai Obat−obatan. Serambi Saintia. 4 (1): 35−43.
. Kuntorini, E.K. 2005. Botani Ekonomi Suku Zin-giberaceae Sebagai Oabt Tradisional Oleh Masyarkat Di Kotamdya Banjarbaru. Bioscientiae. Vol.2 (1):25-36.
. Zuhud, E. A. M. (1991). Pelestarian Pemanfaatan Tumbuhan Obat dari Hutan Tropis Indone-sia. Prosiding. Bogor.
. Steenis, C. G. G. J. V. (2003). Flora Untuk Sekolah di Indonesia. PT. Pradnya Paramita, Ja-karta.
. Tjitrosoepomo, G. (2013). Taksonomi tumbuhan Spermatophyta.Yogyakarta Gadjah Mada University Press.
. Anonim.(2011). http://obatherbalnusantara. wordpress.com /2011/12/07/manfaat- khasiat-lengkuas-untuk-kesehatan/. [akses: Pekanbaru, 20 Maret 2013]
Unduhan PDF: 540
Diterbitkan
Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2021 Fitria Noor Rahmawati, Harmida, Nita Aminasih
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui persyaratan lisensi hak cipta berikut:
a. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas penulis dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
b. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mengunggahnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Tinjau Pengaruh Akses Terbuka).
d. Penulis memegang hak cipta dan mempertahankan hak penerbitan artikel tanpa batasan.