Etnobotani tumbuhan obat Suku Ogan di Desa Beringin Dalam Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir
DOI:
https://doi.org/10.24233/sribios.3.3.2022.347Kata Kunci:
etnobotani , tumbuhan obat , Suku OganAbstrak
Penggunaan tumbuhan berkhasiat obat telah dikenal sejak lama oleh Suku Ogan di Desa Beringin Dalam kabupaten Ogan Ilir, sudah diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi, tetapi dengan berkembangnya zaman, penggunaan tumbuhan obat oleh Suku Ogan sudah mulai berkurang, sehingga penting untuk menggali kembali pengetahuan mengenai tumbuhan berkhasiat obat untuk mempertahankan warisan nenek moyang Suku Ogan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis tumbuhan obat, bagaimana cara pengolahan dan cara penggunaannya oleh Suku Ogan di Desa Beringin Dalam., yang Penelitian dilakukan Februari - Mei 2021, bertempat di Desa Beringin Dalam Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Metoda yang digunakan adalah wawancara secara langsung pada sumber informan yaitu dukun dan pemangku adat Suku Ogan di Desa Beringin Dalam. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat suku Ogan menggunakan 65 jenis dari 35 famili sebagai bahan oba, yang didominasi oleh kelompok Euphorbiaceae yaitu 6 spesies. Habitus tumbuhan didominasi pohon sebanyak 23 jenis tumbuhan. Bagian tumbuhan yang banyak digunakan ialah daun yaitu 22 spesies. Sumber perolehan tumbuhan obat banyak diperoleh dari budidaya yaitu sebanyak 38 spesies. Cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan obat banyak dilakukan dengan cara direbus dan diminum yaitu sebanyak 36 spesies dan 39 spesies.
Unduhan PDF Tahun Terakhir
Referensi
. Shanthi, R.. V., Jumari dan M. Izzati. 2014. Studi Etnobotani Pengobatan Tradisional untuk Perawatan Wanita di Masyarakat Keraton Surakarta Hadiningrat. Jurnal Biosaintifika. 6(2): 86.
. Wibisono, Y. dan Z. Azham. 2017. Inventarisasi Jenis Tumbuhan Yang Berkhasiat Sebagai Obat Pada Plot Konservasi Tumbuhan Obat Di KHDTK Samboja Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal AGRIFOR. 16(1): 126-129.
. Riadi, R., H.A Oramahi, F. Yusro. 2019. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Suku Dayak Kanayatn Di Desa Mamek Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari. 7(2): 905.
. Arifin, Z. dan F. Rahman. 2020. Bermukim di tepian sungai: Kasus permukiman komunitas melayu ogan, Sumatera Selatan. Jurnal Etnografi Indonesia. 5(1): 38.
. Wahidah, B. F. dan F. Husain. 2018. Etnobotani Tumbuhan Obat Yang Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Desa Samata Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Jurnal Life Science. 7(2): 57 - 64.
. Utami, R. D., E. A.M. Zuhud dan A. Hikmat. 2019. Etnobotani Dan Potensi Tumbuhan Obat Masyarakat Etnik Anak Rawa Kampung Penyengat Sungai Apit Siak Riau. Jurnal Media Konservasi. 24(1): 43.
. Lestaridewi, N. K., M. Jamhari dan Isnainar. 2017. Kajian Pemanfaatan Tanaman Sebagai Obat Tradisional Di Desa Tolai Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal e-JIP Biologi. 5(2): 13-14.
. Gunadi, D., H. A. Oramahi, G. E. Tavita. 2017. Studi Tumbuhan Obat Pada Etnis Dayak di Desa Gerantung Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang. Jurnal Hutan Lestari. 5(2): 432.
. Lestari, F. dan I. Susanti. 2019. Eksplorasi Proses Pengolahan Tumbuhan Obat Imunomodulator Suku Anak Dalam Bendar Bengkulu. Jurnal Bioedukasi. 10(2): 181.
. Widodo, H.., A. Rohman, Dan Sismindari. 2019. Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae Untuk Pengobatan Penyakit Liver Oleh Pengobat Tradisional Berbagai Etnis Di Indonesia. Jurnal Media Litbangkes. 29(1): 66 - 72.
. Kasrina dan T. Veriana. 2014. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat yang Dimanfaatkan Oleh Masyarakat di Kecamatan Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. Proceeding Biology Education Conference. 11(1): 357.
Unduhan PDF: 452
Diterbitkan
Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2023 Ayu Sarina, Harmida, Nita Aminasih
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui persyaratan lisensi hak cipta berikut:
a. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas penulis dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
b. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mengunggahnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Tinjau Pengaruh Akses Terbuka).
d. Penulis memegang hak cipta dan mempertahankan hak penerbitan artikel tanpa batasan.