Preferensi oviposisi dan fekunditas nyamuk Aedes aegypti L. terhadap berbagai media buatan di laboratorium
DOI:
https://doi.org/10.24233/sribios.2.2.2021.353Kata Kunci:
Aedes aegypti L. , atraktan , telur , oviposisi , preferensiAbstrak
Data dari seluruh dunia menunjukkan bahwa Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahun. Penggunaan perangkap serangga menggunakan atraktan atau atraktan adalah salah satu teknik penghilangan serangga yang paling banyak digunakan, baik dalam pemantauan populasi dan pengendalian hama. Untuk alasan ini, perlu diketahui preferensi oviposisi nyamuk Aedes aegypti L. terhadap media oviposisi tiruan yang diuji, dan apakah media penarik sebagai preferensi oviposisi dapat digunakan sebagai media untuk kelangsungan hidup telur mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan preferensi oviposisi nyamuk Aedes aegypti L. dan memastikan viabilitas telur untuk menjadi larva pada media oviposisi buatan. Desain eksperimental penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 media perlakuan dan 5 pengulangan. Prosedur kerja dalam penelitian ini adalah pertama untuk menentukan preferensi oviposisi nyamuk Aedes aegypti L. dengan melihat jumlah telur yang ditemukan dalam setiap media kemudian menganalisis menggunakan ANAVA dan duncan tes lebih lanjut. Kedua, mengetahui jumlah telur yang menetas pada media oviposisi buatan. Hasil penelitian ini mencatat bahwa media air limbah laundry memiliki preferensi tertinggi dalam menarik nyamuk untuk melakukan oviposisi dengan persentase 40,32%. Sedangkan media air limbah tahu menemukan jumlah telur yang menetas dengan persentase 55,91%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa media yang berbeda memiliki efek yang berbeda pada preferensi nyamuk Aedes aegypti L. bertelur. Preferensi oviposisi (bertelur) media air limbah binatu lebih disukai daripada media lainnya. Padahal media air kotoran ayam kurang disukai. Media air limbah tahu memiliki persentase tertinggi dari jumlah telur yang menetas (angka) sedangkan media air kotoran ayam tidak memiliki telur yang menetas.
Unduhan PDF Tahun Terakhir
Referensi
Advento, A. D., Ahmad, I., Hariani, N., dan Rahayu, R. 2012. Pentingnya penggunaan Aedes aegypti (Diptera: Culicidae) strain rentan insek-tisida serta kandang ukuran tertentu dalam uji ef-ikasi insektisida aerosol. Biosfera. 29(2): 59-64.
Agustin, I., Tarwotjo, U., dan Rahadian, R. 2017. Per-ilaku Bertelur Dan Siklus Hidup Aedes aegypti pada Berbagai Media Air. Jurnal Biologi. 6(4): 71-81.
Agustina, E. 2013. Pengaruh Media Air Terpolusi Tanah Terhadap Perkembangan Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Biotik. 1(2): 67136.
Aliyah, D. H., Imam, D. M., dan Sayono. 2017. Fekunditas, Lama Siklus Hidup, dan Sex Ratio Imago Aedes aegypti di Laboratorium (Studi pa-da Nyamuk Aedes aegypti isolat Semarang). Tesis. Universitas Muhammadiyah Semarang: Semarang.
Anggraini, T. S. dan Cahyati, W. H. 2017. Perkem-bangan Aedes aegypti L. pada Berbagai pH Air dan Salinitas Air. Higeia Journal of Public Health Research and Development. 1(3): 1-10.
Aputri F.N., Hanum L., Pratama R., Windusari Y. 2021. Analysis of Mosquito Genetic with PCR-RAPD Approach. 2021 IEEE International Con-ference on Health, Instrumentation & Measure-ment, and Natural Sciences (InHeNce). 1-6.
Budiman, Y., Suwrja, Pianaung, R., Soenjono, S. J., dan Salim, M. 2018. Uji Efektivitas Air Kotoran Sapi dan Air Kotoran Ayam sebagai Atraktan pada Ovitrap Terhadap Jumlah Telur Aedes ae-gypti. Spirakel. 10(2): 54-62.
Dzahara, M. 2018. Pengaruh Jenis Atraktan dan Kon-sentrasi pada Modifikasi Ovitrap Terhadap Pen-ingkatan Jumlah Koleksi Telur dan Nyamuk Aedes aegypti L. Skripsi. UIN Mataram.
Jacob, A., V. D. Pijoh., dan G. J. P. Wahongan. 2014. Ketahanan Hidup Dan Pertumbuhan Nyamuk Aedes spp Pada Berbagai Jenis Air Perindukan. Jurnal e-Biomedik (eBM). 2(3): 1-5.
Khoiriyah. 2016. Efektivitas Alat Perangkap (Trap-ping) Nyamuk Vektor Demam Berdarah Dengue dengan Fermentasi Singkong Sebagai Atraktan Nyamuk Aedes aegypti. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Muslim A, Hyakumachi M, Kageyama K, Suwandi S, Pratama R. A Rapid Bioassay to Evaluate Effi-cacy of Hypovirulent Binucleate in Reducing Fusarium Crown and Root Rot of Tomato. The Open Agriculture Journal. 13(1):27-33
Priawandiputra, W. Dan Permana, A. D. 2015. Efektifitas Empat Perangkap Serangga Dengan Tiga Jenis Atraktan di Perkebunan Pala (Myristica fragrans Houtt). Jurnal Sumberdaya Hayati. 1(2): 54-59.
Rati, G., Hasmiwati, dan Rustam, E. 2016. Per-bandingan Efektivitas Berbagai Media Ovitrap terhadap Jumlah Telur Aedes Spp yang Ter-perangkap di Kelurahan Jati Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 5(2): 385-390.
Suryani, E. T. 2018. Gambaran Kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Blitar Tahun 2015-2017. Jurnal Berkala Epidemologi. 6(3): 260267.
Syaidah, E. R., Hariana, N., dan Trimurti, S. 2019. Studi Preferensi Oviposisi Nyamuk Aedes ae-gypti (Linnaeus, 1762) pada Air Limbah Permukiman di Laboratorium. Jurnal Ilmu Dasar. 20(1): 7-12.
Wurisastuti, T. 2013. Perilaku Bertelur Nyamuk Aedes aegypti pada Media Air Tercemar. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia. 2(1): 24-31.
Yahya dan Warni, S. E. 2017. Daya Tetas dan Perkembangan Larva Aedes aegypti Menjadi Nyamuk Dewasa pada Tiga Jenis Air Sumur Gali dan Air Selokan. Jurnal Vektor Penyakit. 11(1): 918.
Unduhan PDF: 276
Diterbitkan
Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2022 Muhammad Rizky Pratama, Mustafa Kamal, Hanifa Marisa
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui persyaratan lisensi hak cipta berikut:
a. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas penulis dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
b. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mengunggahnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Tinjau Pengaruh Akses Terbuka).
d. Penulis memegang hak cipta dan mempertahankan hak penerbitan artikel tanpa batasan.