Struktur dan komposisi mangrove di arboretum Taman Nasional Berbak dan Sembilang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan

Penulis

  • Sarnubi Sarnubi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya
  • Sarno Sarno Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya
  • Hanifa Marisa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya

Metrik Artikel

Abstrak artikel ini sudah dibaca: 1346 kali
Unduhan PDF: 965 kali
Total Unduhan Berkas: 965 kali
Total Kunjungan: 2311 kali

DOI:

https://doi.org/10.24233/sribios.1.1.2020.168

Kata Kunci:

arboretum, diagram profil, mangrove, transek

Abstrak

Indonesia memiliki kawasan hutan mangrove yang cukup luas, salah satu daerah penyebarannya adalah di Sumatera Selatan. Hutan mangrove merupakan tipe vegetasi yang tumbuh dan berkembang pada daerah tanah berlumpur dan juga berpasir yang terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai. TNBS mempunyai areal model arboretum mangrove yang merupakan salah satu kawasan hutan mangrove yang gunakan sebagai lahan pendidikan dan penelitian yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Berbak dan Sembilang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan komposisi mangrove di arboretum TNBS Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2017 sampai dengan Februari 2018. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh langsung dari lapangan yang kemudian dilakukan analisis data menggunakan Microsoft excel serta dilakukan pengambilan data parameter kualitas lingkungan. Pengambilan data struktur dan komposisi di lokasi pengambilan data dibuat dengan metode transek sedangkan stratifikasi tajuk dilakukan dengan menggunakan metode diagram profil. Hasil penelitian ini  ditemukan 13 jenis mangrove yang termasuk kedalam 7 famili, dan didapatkan bahwa arboretum TNBS memiliki struktur tegakan vegetasi mangrove meliputi 5 jenis pada tingkatan semai, 8 jenis pada tingkatan pancang dan 8 jenis pada tingkatan pohon. Kesimpulan daripenelitian ini bahwa komposisi jenis mangrove di arboretum TNBS terdiri dari 13 jenis  yang terdiri dari 9 spesies mangrove mayor, 2 spesies mangrove minor dan 2 spesies mangrove asosiasi.

Unduhan PDF Tahun Terakhir

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Dien, R. dan A. Wantasen. 2015. Profil Ekosistem Mangrove di Desa Bahoi Kabupaten Minahasa Utara (Profile of Mangrove Ecosystem in Bahoi Village North Minahasa Regency). Jurnal Ilmiah Platax. 3(2).

Fachrul, M. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Penerbit Bumi Aksara: Jakarta.

Iman A. K. 2014. Kesesuaian Lahan Untuk Perencanaan Rehabilitasi Mangrove dengan Pendekatan Analisis Elevasi di Kuri Caddi, Kabupaten Maros. Skipsi. Universitas Hasanuddin.

Kariada. N. dan Andin I. 2014. Peranan Mangrove Sebagai Biofilter Pencemaran Air Wilayah Tambak Bandeng Tapak, Semarang (Role Of Mangrove As Water Pollution Biofilter In Milkfish Pond, Tapak, Semarang) J. Manusia Dan Lingkungan. 21(2):188-194.

Ningsih S. S. 2008. Inventarisasi Hutan Mangrove Sebagai Bagian Dari Upaya Pengelolaan Wilayah Pesisir Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Universitas Sumatera Utara.

Nursin A., Wardah dan Yusran. 2014. Sifat Kimia Tanah Pada Berbagai Zonasi Hutan Mangrove Di Desa Tumpapa Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. Warta Rimb. 2(1):17-23.

Martuti. 2013. Keanekaragam Mangrove Di Wilayah Tapak, Tugurejo, Semarang. Jurnal Mipa. 36 (2): 123-130.

Marbawa I K. C., Ida A. A. dan I Gede M. 2014. Analisis Vegetasi Mangrove Untuk Strategi Pengelolaan Ekosistem Berkelanjutan Di Taman Nasional Bali Barat. Ecotrophic. 8(1): 24-38.

Mukhlisi, Boedi H. Dan Hartuti P. 2013. Keanekaragaman jenis dan Struktur Vegetasi Mangrove di Desa Sidodadi Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Universitas Diponegoro.

Mulyadi E. dan Nur F. 2009. Konservasi Hutan Mangrove Sebagai Ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 2(1).

Nagaria G., Et Al. 2015. Klasifikasi Lahan Mangrove Menggunakan Metode Singular Value Decomposition. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia.

Rahmat D., Fauziyah dan Sarno. 2015. Pertumbuhan Semai Rhizophora Apiculata Di Area Restorasi Mangrove Taman Nasional Sembilang Sumatera Selatan Seedling Growth Of Rhizophora Apiculata at Mangrove Restoration Area Sembilang National Park South Sumatera. Maspari Journal. 7(2):11-18.

Saifullah dan Nuddin H. 2013 Strategi Pengembangan Wista Mangrove Di “Blok Bedul” Taman Nasional Alas Purwo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Journal Of Indonesian Tourism And Development Studies J.Ind. Tour. Dev. Std. 1(2).

Sarno. 2016. Penanaman Mangrove Di Dalam Pot (Mangrove Planting In Pot). Bioeksperimen. 2(1).

Senoaji G. dan Muhamad F. H. 2016. Peranan Ekosistem Mangrove Di Pesisir Kota Bengkulu Dalam Mitigasi Pemanasan Global Melalui Penyimpanan Karbon (The Role Of Mangrove Ecosystem In The Coastal Of City Of Bengkulu In Mitigating Global Warming Through Carbon Sequestration). J. Manusia Dan Lingkungan. 23(3).

Sinaga A. D. 2015. Pengembangan Kawasan Taman Nasional Sembilang Untuk Mendukung Peningkatan Cadangan Karbon Dan Kesejahteraan Masyarakat. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Susanto. A.H., Thin S. dan Hery P. 2013struktur Komunitas Mangrove Di Sekitar Jembatan Suramadu Sisi Surabaya. Bioscientiae 10 (1):1-10.

Suwignyo R. A., Munandar dan Sarno. 2016. Konservasi Kandelia Candel Sebagai Upaya Menjaga Biodiversitas Hayati Mangrove. Proceeding Seminar Nasional Biodiversitas. Departemen Biologi, Universitas Airlangga. Surabaya.

Talib M. F. 2008. Struktur dan Pola Zonasi (Sebaran) Mangrove Serta Makrozoobenthos Yang Berkoeksistensi, Di Desa Tanah Merah Dan Oebelo Kecil Kabupaten Kupang. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Theresia. 2016. Pengelolaan Ekosistem Mangrove Di Taman Nasional Sembilang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Tesis. Institut Pertanian Bogor

Theresia, Mennofatria. B. dan Niken T.M. P. 2015 Status Keberlanjutan Pengelolaan Ekosistem Mangrove Di Taman Nasional Sembilang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan (Sustainability Status Of Mangrove Ecosystem Management In Sembilang National Park, Banyuasin Regency, South Sumatera Province). Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis. 7(2): 703-714.

Wijaya N. I. 2011. Pengelolaan Zona Pemanfaatan Ekosistem Mangrove Melalui Optimasi Pemanfaatan Sumberdaya Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Di Taman Nasional Kutai Provinsi Kalimantan Timur. Disertasi. Institut Pertanian Bogor

Wiyanto D. B. dan Elok. F. 2015 Analisis Vegetasi Dan Struktur Komunitas Mangrove Di Teluk Benoa, Bali. Journal Of Marine And Aquatic Sciences 1(1):1-7.

Diterbitkan

17-08-2020

Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:

Sarnubi, S., Sarno, S., & Marisa, H. (2020). Struktur dan komposisi mangrove di arboretum Taman Nasional Berbak dan Sembilang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Sriwijaya Bioscientia, 1(1), 21–30. https://doi.org/10.24233/sribios.1.1.2020.168

Terbitan

Bagian

Vol 1, No 1 (2020): Agustus 2020

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama