Efektivitas atraktan air rendaman jerami Padi (Oryza sativa, L.) terhadap nyamuk Culex spp. dengan menggunakan perangkap (trapping)
DOI:
https://doi.org/10.24233/sribios.5.1.2024.454Kata Kunci:
Culex spp. , atraktan , rendaman , jerami , Padi , perangkapAbstrak
Penyakit penyakit kaki gajah disebabkan oleh cacing filaria melalui vektor utamanya nyamuk Culex spp. Upaya pengendalian nyamuk yang aman bagi lingkungan menggunakan bahan alami atraktan mengggunakan perangkap (trapping). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui jumlah dan jenis nyamuk yang terperangkap, konsentrasi yang paling berpotensi mengundang nyamuk Culex spp. serta pengaruh lingkungan keadaan lingkungan. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning, Kota Palembang dan Laboratorium Biosistematika, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya, Januari hingga Maret 2024. Penelitian eksperimental menggunakan RAK non faktorial dengan 6 perlakuan dan 4 pengulangan dengan total trapping 48, terdiri dari dua stasiun dan konsentrasi rendaman jerami padi 0.2%, 0.4%, 0.8%, 1.6%, 3.2% serta kontrol (asam laktat 20%). Parameter yang diamati yaitu jumlah dan jenis nyamuk yang terperangkap, konsentrasi yang paling banyak memerangkap nyamuk Culex spp., parameter atraktan pH, warna dan bau, serta parameter lingkungan suhu dan kelembaban. Analisis data menggunakan ANOVA dan uji Duncan. Hasil penelitian didapatkan 120 ekor Culex spp. yang terdiri dari 91 nyamuk Culex spp. dan 29 nyamuk Aedes spp., konsentrasi 0.8% paling banyak memerangkap nyamuk Culex spp.
Unduhan PDF Tahun Terakhir
Referensi
Aji, R. 2020. Pengaruh Alat Ovitrap Air Rendaman Jerami Padi Dan Olesan Minyak Pada Botol Plastik Terhadap Nyamuk Terperangkap Di Desa Rimbo Recap Kecamatan Curup Selatan. Jurnal Kesehatan: Jurnal Ilmiah Multi Sciences. 10(2): 144-150.
Ariani, P. L. dan I Nengah, S. W. 2016. Pengaruh [11]. Magfiroh, U. dan Arum, S. 2021. Air Rendaman Jerami Ovitrap Terhadap Jumlah Telur Nyamuk Demam Berdarah (Aedes sp.) yang Terperangkap. Jurnal Emasains. 5(1): 8-12.
Ciota, A. T., Amy, C. M., Marm, K. A., dan Laura, D. K. 2014. The Effect of Temperature on Life History Traits of Culex Mosquitoes. J Med Entomol. 51(1): 55–62.
Cutwa M.M. dan O’meara G. F. 2006. Photographic Guide to Common Mosquitoes of Florida. Florida: Florida Medical Entomology Laboratory University of Florida.
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Klinis Filariasis. Jakarta: Direktorat Jenderal PP&PL.
Fadilla, Z., Upik, K. H., dan Surachmi, S. 2015. Bioekologi Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) Serta Deteksi Virus Dengue pada Aedes aegypti (Linnaeus) dan Ae. albopictus (Skuse) (Diptera: Culicidae) di Kelurahan Endemik DBD Bantarjati, Kota Bogor. Jurnal Entomologi Indonesia. 12(1): 31–38.
Ghoniatussilmi, F. dan Dyah, M. S. 2022. Uji Lapangan Modifikasi Alat Perangkap Nyamuk Dari Botol Plastik Terhadap Jumlah Nyamuk Terperangkap, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia. 3(1): 34-61.
Handiny, F., Gusti, R., dan Nurul, P. R. 2020. Buku Ajar Pengendalian Vektor. Malang: Ahlimedia Press Entomol. 51(1): 55–62.
Islamiyah, M., Amin, S. L., dan Z. P. 2013. [18]. Sinurat, S. R. Y. dan Ernawati, P. 2022. Pemodelan Distribusi dan Komposisi Nyamuk di Wilayah Mojokerto. Jurnal Biotropika. 1(2): 81-85.
Khairiyati, L., Lenie, M., Agung, W., Anugrah, N. R., Rasyid, R., dan Dicky, A. 2021. Buku Ajar Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu. Yogyakarta: CV Mine.
Magfiroh, U. dan Arum, S. 2021. Survei Nyamuk Culex sp. pada Lingkungan Sekitar Penderita Filariasis di Kabupaten Brebes. Journal of Health Epidemiology and Communicable Disease. 7(1): 40-51.
Mu’azah, Z. A., et al. 2021. Uji Suscepbility Nyamuk Aedes Aegypti Terhadap Insektisida Malathion di Wilayah Fogging Kabupaten Malang, Jurnal Ilmiah Biologi. 9(2): 378-388.
Novita, R. 2019. Kajian Literatur: Dampak Perubahan Iklim Terhadap Timbulnya Penyakit Tular Nyamuk Terutama Limfatik Filariasi. Journal of Health Epidemiology and Communicable Disease. 5(1): 30-39.
Oktavian, M. dan Arum, S. 2021. Karakteristik Tempat Perindukan Nyamuk Culex sp. di Sekitar Tempat Tinggal Penderita Filariasis Limfatik di Kabupaten Brebes Tahun 2020. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition. 1(1): 133-141.
Ramadhani, T., Vina Y., Upik, K. H., Susi, S., dan Zubaidah, I. 2019. Tabel Hidup Nyamuk Vektor Filariasis Limfatik Culex quinquefasciatus (Diptera: Culicidae) di Laboratorium. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 918(2): 73-80.
Ryan, M. F. 2002. Insect Chemoreception Fundamental and Applied. New York: Oxford University Press.
Sayono, S. L. dan Adi, M. 2008. Pengaruh Modifikasi Ovitrap Terhadap Jumlah Nyamuk Aedes yang Terperangkap. Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang.
Sinurat, S. R. Y. dan Ernawati, P. 2022. Pemodelan Kasus Kronis Filariasis di Indonesia Tahun 2019 Menggunakan Geographically Weighted Negative Binomial Regression (GWNBR). Indonesian Journal of Applied Statistics. 5(1): 19-30.
Syed, S. dan Walter, S. 2007. Maxillary Palps Are Broad Spectrum Odorant Detectors in Culex quinquefasciatus Chemical Senses. 3(8): 727–738.
Syuhada, Y., Nurjazuli, dan Endah, N. 2012. Studi Kondisi Lingkungan Rumah dan Perilaku Masyarakat Sebagai Faktor Risiko Kejadian Filariasis di Kecamatan Buaran dan Tirto Kabupaten Pekalongan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 11(1): 95-101.
Weitzel, T., Piotr, J., Katarzyna, R., Elzbieta, L., dan Norbert, B. 2015. Culex pipiens and Culex torrentium (Culicidae) in Wrocław area (Poland): Occurrence and Breeding Site Preferences of Mosquito Vectors. Parasitol Res. 114(1): 289–295.
Widyastuti, U., Blondine, C. P., dan Yuniarti, R.A. 2008. Pengaruh pH Larutan Buffer dan Suhu Penyimpanan Terhadap Aktivitas Larvasida Bacillus sphaericus 2362. Jurnal Penelitian Kesehatan. 36(1): 33-47.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2024 Mustafa Kamal, Analisa
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui persyaratan lisensi hak cipta berikut:
a. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas penulis dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
b. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mengunggahnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Tinjau Pengaruh Akses Terbuka).
d. Penulis memegang hak cipta dan mempertahankan hak penerbitan artikel tanpa batasan.