Pengaruh variasi komposisi limbah industri kelapa sawit terhadap pertumbuhan dan fekunditas lalat Tentara Hitam (Hermatia illucens L.)
DOI:
https://doi.org/10.24233/sribios.2.3.2021.356Kata Kunci:
fekunditas , maggot , H. illucens , Sawit , limbah , pertumbuhanAbstrak
Produksi industri kelapa sawit setiap tahun mengalami peningkatan sehinga menyebabkan limbah yang dihasilkan juga meningkat. Meningkatnya produksi pengolahan kelapa sawit maka dapat meningkat limbah yang dihasilkan karena semakin banyak TBS yang diolah maka jumlah volume yang dihasilkan semakin banyak sehingga dapat menyebabkan dampak negatif karena mengandung nilai Chemical Oxygen Demand (COD), Biological Oxygen Demand (BOD) cukup tinggi dan mengeluarkan bau menyengat. salah satu untuk mengurangi limbah industri kelapa sawit adalah dengan mengggunakan lalat H. illucens karena salah satu agen biokonversi limbah organik yang paling potensi karena larva H. illucens memiliki kemampuan untuk mengkonsumsi berbagai media limbah organik menjadi sumber nutrisi untuk pertumbuhannya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 media pemeliharaan dengan masing-masing perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 10 kali dengan variable pengamatan pengukuran pertumbuhan maggot, faktor fisik (suhu, pH dan kadar air) dan fekunditas H. illucens. Hasil pengaruh dedak terfermentasi dan komposisi media limbah sawit terhadap komposisi sawit terhadap pertumbuhan maggot H. illucens setelah dilakukan analisis Anova tenyata memberikan pengaruh beda nyata dan tidak nyata terhadap panjang, lebar dan bobot maggot. Sedangkan pada fekunditas H. illucens setelah dianalisis Anova ternyata memberikan pengaruh beda nyata terhadap produksi telur yang dihasilkan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu Pertumbuhan Maggot H. illucens yang paling tertinggi terdapat pada umur 31 hari yang terdapat pada P2 sedangkan pertumbuhan maggot yang rendah terdapat pada umur 10 hari yang terdapat pada P0 dan Jumlah produksi telur yang paling tertinggi terdapat pada P1= 0.63 gram dan jumlah produksi telur yang paling rendah terdapat pada P0= 0.37 gram.
Unduhan PDF Tahun Terakhir
Referensi
Ali, N., Agustina dan Dahniar. 2019. Pemberian Dedak yang Difermentasi dengan Em4 Sebagai Pakan Ayam Broiler. Jurnal Ilmu Pertanian. 4(1): 1-4.
Alvarez, L. 2012. The Role of Black Hermetia illucens (L.) (Diptera: Stratiomyidae) in Sustainable Wase Management in Northern Climates. Electronic Theses and Dissertations.University of Windsor: Ontario.
Cickova, H., G. L. Newton., R. C. Lacy dan M. Kozanek. 2015. The Use Of Fly Larvae For Organic Waste Treatment. Waste Management. 35(1): 68 - 80.
Dortmans, B. M. A., S. Diener., B. M. Verstappen dan C. Zurbrugg. 2017. Proses Pengolahan Sampak Organik Dengan Black Soldier Fly (BSF). Eawag: Swiss Federal Intitute Of Aquatic Science and Technology. 1-100.
Ditjenbun. 2014. Pertumbuhan Areal Kelapa Sawit Meningkat. http://ditjenbun.pertanian.go.id. (Diakses tanggal 13 September 2020).
Fahmi, M. R. 2015. Optimalisasi Proses Biokonversi Dengan Menggunakan Mini-Larva Hermetia Illucens untuk Memenuhi Kebutuhan Pakan Ikan. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 1(1): 139-144.
Hakim, A. R., A. Prasetya dan H. T. B. M. Petrus. 2017. Studi Laju Umpan pada Proses Biokonversi Limbah Pengolahan Tuna Menggunakan Larva Hermetia Illucens. JPB Kelautan Dan Perikanan. 12(2): 179-192.
Unduhan PDF: 107
Diterbitkan
Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2022 Syafrina Lamin, Arfan Abrar, Yuni Fauzana
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui persyaratan lisensi hak cipta berikut:
a. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas penulis dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
b. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mengunggahnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Tinjau Pengaruh Akses Terbuka).
d. Penulis memegang hak cipta dan mempertahankan hak penerbitan artikel tanpa batasan.