Kajian daya hambat ekstrak antibakteri dari isolat Actinomycetes terhadap Vibrio sp. resisten Ampisilin dan Tetrasiklin

Penulis

  • Ratna Claudya Naomi Hutagalung Jurusan Biologi, FMIPA UNILA, jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng, Bandar Lampung 35144
  • Christina Nugroho Ekowati Jurusan Biologi, FMIPA UNILA, jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng, Bandar Lampung 35144
  • Salman Farisi Jurusan Biologi, FMIPA UNILA, jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng, Bandar Lampung 35144
  • Sumardi Jurusan Biologi, FMIPA UNILA, jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng, Bandar Lampung 35144
  • Achmad Arifiyanto Jurusan Biologi, FMIPA UNILA, jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng, Bandar Lampung 35144

Metrik Artikel

Abstrak artikel ini sudah dibaca: 412 kali
Unduhan PDF: 640 kali
Total Unduhan Berkas: 640 kali
Total Kunjungan: 1052 kali

DOI:

https://doi.org/10.24233/sribios.2.1.2021.184

Kata Kunci:

Actinomycetes , Antibakteri , Vibrio sp

Abstrak

Actinomycetes dengan kode isolat RH dan AF diisolasi dari tanah mangrove Hanura, Lampung Timur dan tanah rizosfer Sidoarjo. Kedua isolat diidentifikasi secara mikroskopis dan makroskopis. Isolat diseleksi berdasarkan aktivitas antibakteri, uji tantang terhadap Vibrio sp., dan didukung dengan uji patogenitas untuk mengetahui sifat patogen dari isolat tersebut.  Zat antibakteri dari isolat diperoleh melalui ekstraksi dengan pelarut metanol dan etil asetat.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat RH dan AF mampu menghambat pertumbuhan Vibrio sp. resisten antibiotik. Pada uji tantang terhadap Vibrio sp. resisten antibiotik terbentuk zona jernih diantara kedua isolat yang menunjukkan bahwa isolat RH memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan Vibrio sp. resisten antibiotik. Pada uji patogenitas kedua isolat Actinomycetes RH tidak menunjukan kemampuan hemolisis apapun yang dibuktikan dengan tidak terbentuknya zona jernih pada medium agar darah, namun pada isolat AF menunjukan kemampuan β-hemolisis yang dibuktikan dengan terbentuknya zona jernih pada medium agar darah.

Unduhan PDF Tahun Terakhir

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Lightner, D. V., T. A. Bell., R. M. Redman., L. L. Mohney., J. M. Natividad., A. Rukyani, and A. Poernomo. 1992. A Review of Some Major Disease of Economic Signficance in Penaeid Prawns/Shirp of The Americans and Indopacific. Proceendings of The First Symposium on Disease in Asian Aquaculture Bali. Indonesia.

Widanami, 2004. Penapisan Bakteri Probiotik untuk Biokontrol Vibriosis pada Larva Udang Windu: Konsultasi Penenda Molekuler dan Esei Pelekatan. Tesis. Program Pascasarjana Institut Teknologi Bogor. Bogor.

Chatterjee, S., and S. Haldar. 2012. Vibrio Related Disease In Aquaculture and Development of Rapid and Accurate Identification Methods. Journal Marine Sci Res Dev. 1-7.

Erbabley, N., Y., G., F. 2011. Pengujian Sensitifitas dan Efektifitas Antibiotik Terhadap Penyakit Vibriosis Pada Kerapu Tikus Chromileptes altivelis. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan. 7(1):1-7.

Lazzarini, A., Cavaletti, L., Toppo, G., and Marinelli, F. 2000. Rare Genera of Actinomycetes as Potential Producer of New Antibiotics. Antonie Van Leeuwenhoek. 78(3-4):399-405.

Janaki, T., Nayak, B. K., and Ganesan, T. 2016. Antibacterial Activity of Soil Actinomycetes from Mangrove Avicennia Marina. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry. 5(1):267-271.

Hodges, T. W., M. Slattery, and J. B. Olson. 2012. Unique Actinomycetes From Marine Caves and Coral Reef Sediments Provide Novel PKS and NRPS Biosynthetic Gene Clusters. Marine Viotechnology. 14, 270-280.

Hamtini, 2014. Isolation and Selection of Bacillus sp. from Catfish (Clarias sp.) As Well Its Potential As A Probiotic. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Malek, N. A., Jalal, A. Chordhury, K.., and Zainuddin, Z. 2015. Diversity and Antimicrobial Activity of Mangrove Soil Actinomycetes Isolated from Tanjung Lumpur Kuantan. Journal of Technology. 77(37-43).

Xue, Y., Yang, M., Li, S., Li, Zheijing, Liu, H, G, Q., Wang, C. 2019. The Antibiotic Activity and Machanisms of Active Matabolites (Streptomyces alboflavus TD-1) Against Ralstorua solanacearum. Appl Microbiaol Biotechnol. 1(1-10).

Pradana, A. P., A. Munif, dan Supramana. 2016. Bakteri Endofit Asal Berbagai Akar Tanaman sebagai Agens Pengendali Nematoda Puru Akar Meloidogyne incognita pada Tomaat. Jurnal Fitopatologi Indonesia. Vol. 12(13)75-82.

Nurjasmi, R., and Suryani. 20 17. Uji Antagonistik Actinomycetes Asal Limbah Kulit Bawang Merah Terhadap Patogen Tanaman. Jurnal Ilmiah Respati Pertanian. Vol. 11:2(1-5).

Seidel, V. 2005. Initial and Bulk Extraction. Natural Product Isolation Second Edition. Human Press. Totowa, New Jersey.

Mahdalena, dan P. Ardiningsih. 2019. Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Actinomycetes Berasosiasi dengan Spons. Jurnal Kimia Khatulistiwa. Vol. 8(2): 28-33.

Masda, N. R. 2018. Potensi Metabolit Sekunder Isolat Actinomycetes SM-2 dari Rizosfer Andrographis paniculata sebagai Penghasil Senyawa Antibakteri. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makasar.

Diterbitkan

24-06-2021

Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:

Claudya Naomi Hutagalung, R. ., Nugroho Ekowati, C. ., Farisi, S. ., Sumardi, S., & Arifiyanto, A. . (2021). Kajian daya hambat ekstrak antibakteri dari isolat Actinomycetes terhadap Vibrio sp. resisten Ampisilin dan Tetrasiklin. Sriwijaya Bioscientia, 2(1), 29–34. https://doi.org/10.24233/sribios.2.1.2021.184

Terbitan

Bagian

Vol 2, No 1 (2021): April 2021

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama