Perilaku berkubang Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Resort XV Pusat Konservasi Gajah SM Padang Sugihan, Sumatera Selatan

Penulis

  • Wahyu Aulia Rahman Program Studi Biologi, Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Sriwijaya Jalan Palembang-Prabumulih, Km32 Indralaya Ogan Ilir 30662
  • Sarno Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya Jalan Palembang-Prabumulih, Km 32 Indralaya Ogan Ilir 30662
  • Jumiran Pusat Konservasi Gajah (PKG) Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Banyuasin, Sumatera Selatan

Metrik Artikel

Abstrak artikel ini sudah dibaca: 28 kali
Unduhan PDF: 10 kali
Total Unduhan Berkas: 10 kali
Total Kunjungan: 38 kali

DOI:

https://doi.org/10.24233/sribios.4.3.2023.498

Kata Kunci:

gajah sumatera , berkubang , lahan gambut , termoregulasi , konservasi

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perilaku berkubang pada gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Sumatera Selatan, dengan mempertimbangkan perbedaan usia dan jenis kelamin. Perilaku berkubang merupakan aktivitas penting bagi gajah, yang berfungsi menjaga suhu tubuh, melembabkan kulit, melindungi diri dari serangga, serta mendukung kesejahteraan fisiologis mereka, terutama di habitat tropis yang panas seperti lahan gambut. Pengamatan dilakukan selama bulan Juni hingga Juli 2024 terhadap tiga individu gajah yang terdiri dari anakan, jantan dewasa, dan betina dewasa. Metode yang digunakan adalah focal animal sampling dan scan sampling untuk merekam frekuensi dan pola berkubang dari masing-masing individu. Hasil menunjukkan bahwa gajah jantan dewasa menunjukkan frekuensi berkubang tertinggi, diikuti oleh betina dewasa dan anakan. Perbedaan ini mencerminkan adanya hubungan antara ukuran tubuh, kebutuhan fisiologis, serta tingkat kematangan individu terhadap intensitas berkubang. Selain itu, hasil penelitian menegaskan bahwa habitat dengan ketersediaan air yang cukup, seperti di kawasan Padang Sugihan, sangat penting dalam mendukung ekspresi perilaku alami gajah.

Unduhan PDF Tahun Terakhir

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Abdullah, Supriadi, Syafrianti, D., Khairil, Daud, A.M. dan Zulfikar. 2021. The habitat characteristics of Sumatran Elephant (Elephas maximus sumatranus) in the forest of Serbajadi sub-district Aceh Province. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science. 922(012055): 1-7.

Abdullah., Asiah., dan Japisa, T. 2012. Karakteristik Habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) Di Kawasan Ekosistem Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Biologi Edukasi. 4(1) : 3-4

Alpiadi, A., Erianto, dan Prayogo, H. 2019. Perilaku Harian Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) Di Elephant Respon Unit Taman Nasional Way Kambas Lampung. Jurnal Hutan Lestari. 7(1):1-10.

Beno, J., Silen P.A. dan Yanti, M. 2022. Dampak Pandemi Covid-19 padaKegiatan Ekspor Impor (Studi pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur. Jurnal Saintek Maritim. 22(2): 1-10.

Blouch, R.A. dan Haryanto. 1984. Elephant in southern Sumatera. IUCN/WWF. Report 3. Project 3033. Bogor.

Blouch, R.A. dan Simbolon, K. 1985. Elephant in northern Sumatera. IUCN/WWF. Report 9. Project 3033. Bogor

Bracke, M.B.M. 2011. Review of wallowing in pigs: Description of the behaviour and its motivational basis. Applied Animal Behaviour Science, 132(1-2), 1–13.

Domínguez-Oliva, A., Ghezzi, M.D., Mora-Medina, P., Hernández-Ávalos, I., Jacome, J., Castellón, A., Falcón, I., Reséndiz, F., Romero, N., Ponce, R. dan Mota-Rojas, D. 2022. Anatomical, physiological, and behavioral mechanisms of thermoregulation in elephants. J Anim Behav Biometeorol. 10:2233: 1-13.

Farida, H., Perwitasari-Farajallah, D. dan Tjitrosoedirdjo, S.S. 2010. Aktivitas Makan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta. Biota. 15(1): 24−30.

Gopala, A., Hadian, O., Sunarto., Sitompul, A., Williams, A., Leimgruber, P., Chambliss, S.E. dan Gunaryadi, D. 2011. Elephas maximus ssp. sumatranus. The IUCN Red List of Threatened Species 2011: e.T199856A9129626.

Greeners.co. (2020, 14 Agustus). Gajah Jinak Sumatera Ditemukan Mati di Unit Konservasi. Diakses pada 28 September 2024,darihttps://www.greeners.co/berita/gajah-jinak-sumatera-ditemukan-mati-di- unit-konservasi/ Hama dan Penyakit Ikan.

Helida, A., Kurnia, W.H. dan Adhikerana, A.S. 2019. Sumatera Elephant Daily Behaviour (Elephas Maximus Sumatranus, Temminck, 1847) in Elephant’s Sub Training Center Line 21 Banyuasin District, Sumatera Selatan Province, Indonesia. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR). 45(1): 94-100.

Hidayat, B., Travolindra, Y., Ridwan, A., Erwin, S. dan Yustian, I. 2019. Recent observations of Elephas maximus sumatranus in Sembilang National Park, South Sumatra. BIOVALENTIA: Biological Research Journal. 5(1): 1- 5.

Lekagul, B. dan McNeely, J.A. 1977. Mammals of Thailand.

Mahanani, A.I. 2012. Strategi Konservasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temmnick) Di Suaka Margasatwa Padang Sugihan Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Daya Dukung Habitat. Tesis. Universitas Diponogoro. Semarang.

McKay, G.M. 1973. Behavior and Ecology of The Asiatic Elephant in Southeastern Ceylon. Smithsonian Institution Press: Washington.

Mole, M.A., Rodrigues, D.S., van Aarde, R.J., Mitchell, D., Fuller, A. 2016. Coping with heat: behavioural and physiological responses of savanna elephants in their natural habitat. Conserv Physiol. 4(1): 1-11.

Mustafa, T., Abdullah., dan Khairil. 2018. Analisis Habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) Berdasarkan Software SMART Di Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Biotk. 6(1).

Rizwar, Z. Dahlan, D. Setyawan, dan I. Yustian. 2014. Selection of Sumatra Elephants (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) toward Habitat Types and Resources in Wildlife Sanctuary of Padang Sugihan, South Sumatra Province. Advances in Environmental Biology. 8(21): 403- 410.

Saputra, I.P.A.J.S., Mahardika, I.G. dan Suryani, N.N. 2022. The Eating Behaviour, Feed Consumption, and Nutrient Digestibility of Sumatran Elephant (Elephas maximus sumatranensis). International Journal of LifeSciences. 6(2): 1-11.

Salsabila, A. 2018. Studi Perilaku Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) Untuk Mendukung Kegiatan Wisata Di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Setiawan, A., Monik, D.T., YOB Charlses, Y., Rustiati, E.L., Ruciansyah, Y., Anwar, Z. 2021. An assessment of Sumatran elephant presences (Elephas maximus sumatranus) in Kotaagung Utara (Lampung, Indonesia) as a potential tourism attraction. BIODIVERSITAS. 22(12): 1-12.

Shoshani, J. dan Eisenberg, J.F. 1982. Elephas maximus. Mammalian species, 182:1-8.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Bandung.

Webber, C.E. 2017. A Comparison of Behavioural Development of Elephant Calves in Captivity and in the Wild: Impications for Welfare. Thesis. University of Stirling.

Diterbitkan

21-07-2025

Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:

Rahman, W. A., Sarno, & Jumiran. (2025). Perilaku berkubang Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Resort XV Pusat Konservasi Gajah SM Padang Sugihan, Sumatera Selatan. Sriwijaya Bioscientia, 4(3), 117–122. https://doi.org/10.24233/sribios.4.3.2023.498

Terbitan

Bagian

Vol 4, No 3 (2023): Desember 2023

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama