Bioadsorpsi zat warna direct red 80 menggunakan bakteri indigen dari limbah industri kain jumputan
DOI:
https://doi.org/10.24233/sribios.2.2.2021.350Kata Kunci:
direct red 80 , bioadsorpsi , bakteri , indigen , jumputanAbstrak
Industri kain jumputan umumnya menggunakan zat warna sintetis golongan azo yang sulit didegradasi. Keberadaan limbah zat warna sintetis di lingkungan dapat mengganggu estetika, merusak ekosistem perairan dan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan adanya upaya untuk melakukan biodekolorisasi melalui proses bioadsorpsi yang berpotensi menurunkan zat warna. Uji kemampuan bakteri indigen dalam dekolorisasi zat warna Direct Red 80 menggunakan metode spektrofotometri, dan analisis menggunakan Kromatografi Lapis Tipis. Peningkatan kemampuan adsorpsi oleh masing-masing bakteri memerlukan adanya optimasi parameter lingkungan. Diantara 8 bakteri indigen yang digunakan terdapat 5 bakteri yang memiliki kemampuan bioadsorpsi, dan persentase tertinggi yaitu Pseudomonas stutzeri BD 05 dan Bacillus tropicus BD 01. Pseudomonas stutzeri BD 05 memiliki kemampuan adsorpsi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Bacillus tropicus BD 01 yakni sebesar 92,48% sedangkan Bacillus tropicus BD 01 dengan persentase 89,52%. Analisa pola kromatogram dari hasil proses bioadsorpsi masing-masing bakteri tidak mengalami perubahan nilai Rf.
Unduhan PDF Tahun Terakhir
Referensi
Adhitama, R. M. 2019. Identifikasi Bakteri Pendegradasi Zat Warna Sintetis dari Limbah Cair Industri Tekstil Menggunakan DNA-Barcoding. Skripsi. Universitas Sriwijaya: Indralaya.
Alen, Y., Agresa, F dan Yuliandra, Y. 2017. Analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Aktivitas
Antihiperurisemia Ekstrak Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz (Kurz) pada Mencit Putih Jantan. Jurnal Sains Farmasi dan Klinis. 3(2): 146-152.
Dewi, R. S dan Sri, L. 2010. Dekolorisasi Limbah Batik Tulis Menggunakan Jamur Indigenous Hasil Isolasi pada Konsentrasi Limbah yang Berbeda. Jurnal Molekul. 5(2): 75-82.
Djauhari, K., Natsir, D Tri, H. 2019. Dekolorisasi Methyl Orange Oleh Lactobacillus acidophilus dalam Kolom Unggun Tetap. Jurnal Sains dan Teknologi. 3(2): 1-9.
Farah, J. Y., El-Gendy, N. S dan Farahat, L. A. 2007. Biosorption of Astrazone Blue Basic Dye from an Aqueous Solution Using Dried Biomass of Baker's Yeast. Journal Hazard Mater. 148: 402–408.
Hemavathy, H., Asma, I dan Kimpal. 2013. Temperature-Regulated Expression of Membrane Protein Sigella flexneri, Gut Pathogens. Malaysia: Biomedical Center.
Lalnunhlimi, S dan Krishnaswamy, V. 2016. Decolorization of Azo Dyes (Direct Blue 151 and Direct Red 31) by Moderately Alkaliphilic Bacterial Consortium. Brazilian Journal of Microbiology. 47: 39-46.
Liu, Y., Du, J., Lai, Q., Zeng, R., Ye, D., Xu, J dan Shao, Z. 2017. Proposal of Nine Novel Species of the Bacillus cereus Group. Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology. 67(1): 2499-2508.
Madigan, M., J. Martinko, D., Stahl, D. 2012. Brock: Biology of Microorganisms. 13th Ed. Pearson Education Inc., San Fransisco: xxviii + 1043 + A-13 +G-16 + P-3 + 1-41 hal.
Melani, A., Andre dan Rifdah. 2017. Kajian Pengaruh Waktu dan Ukuran Lempengan terhadap Limbah Cair Industri Kain Tenun Songket dengan Metode Elektrokoagulasi. Jurnal Distilasi. 2(1): 23-34.
Muhammad., Ishak., Azhari., Nurfarida dan Darmadi. 2019. Penyerapan Zat Warna Basic Red 18 dan Direct Black 38 dengan Menggunakan Serat Pinang sebagai Adsorben. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan. 14(1): 72-80.
Ponraj, M., Gokila, K and Zambare, V. 2011. Bacterial Decolourization of Textile Dye-Orange 3R. International Journal of Advanced Biotechnology and Research. 2(1):168-177.
Purwanti, I. F., Abdullah, S. R. S., Hamzah, A., Idris, M., Basri, H., Mukhlisin, M dan Latif, M. T. 2015. Biodegradation of Diesel by Bacteria Isolated from Scirpus mucronatus Rhizosphere in Diesel-Contaminated Sand. Journal of Advanced Science. 1(2): 140-143.
Rahman, A., Ananda, K. S., Rokshana, A. R., Fazlul, H dan Moni, K. M. 2019. Decolourization of Textile Azo Dye Direct Red 81 by Bacteria from Textile Industry Effluent. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences. 8(4): 1742-1754.
Saratale, R. G., Saratale, G. D., Chang, J. S dan Govindwar, S. P. 2011. Bacterial Decolourization and Degradation of Direct Azo Dyes: A Review. Journal of the Taiwan Institute of Chemical Engineers. 42: 138-157.
Sari, I. P dan Khanom, S. 2019. Decolorization of Selected Azo Dye by Lysinibacillus fusiformis W1B6: Biodegradatio n Optimization, Isotherm, and Kinetic Study Biosorption Mechanism. Journal of Adsorption Science and Technology. 35(5): 492-519.
Tripathi, S. K dan Srivastava. 2011. Ecofriendly Treatment of Azo Dyes: Biodecolorization using Bacterial Strains. International Journal of Bioscience, Biochemistry and Bioinformatics. 1(1): 37-41.
Tripathi, M. 2017 dan Garg. Microbial Strategies for Discoloration and Detoxification of Azo Dyes from Textile Effluents. Research Journal of Microbiology. 12(1): 1-19
Valerie., Joan, C., Wijaya, dan Pinontoan, R. 2018. Kajian Pustaka: Pemanfaatan Mikroba yang Berpotensi sebagai Agen Bioremediasi Limbah Pewarna Tekstil. Jurnal Sains dan Teknologi. 2(1): 3248.
Xu H, Heinze, T. M, Paine, D. D. 2010. Sudan Azo Dyes and Para Red Degradation by Prevalent Bacteria of the Human Gastrointestinal tract. Anaerobe Journal. 16(2): 114–119.
Yunita, M., Hendrawan, Y., dan Yulianingsih, R. 2015. Analisis Kuantitatif Mikrobiologi pada Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia Berdasarkan TPC (Total Plate Count) dengan Metode Pour Plate. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. 3(3): 237-248.
Zaman, A., Das, P dan Banerjee, P. 2016. Biosorption of Dye Molecules. In: Rathoure AK and Dhatwalia VK (eds) Toxicity and Waste Management Using Bioremediation. Hersyey PA : Engineering Science Reference Journal.1(1): 51–74.
Unduhan PDF: 144
Diterbitkan
Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2022 Mega Tiara, Muharni, Elisa Nurnawati
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan di jurnal ini menyetujui persyaratan lisensi hak cipta berikut:
a. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas penulis dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
b. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mengunggahnya ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Tinjau Pengaruh Akses Terbuka).
d. Penulis memegang hak cipta dan mempertahankan hak penerbitan artikel tanpa batasan.