Kajian pustaka asesmen status kondisi ekosistem mangrove

Penulis

  • Gathot Winarso Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN Jl. Kalisari No. 8 Jakarta Timur
  • Muhammad Kamal Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur Yogyakarta
  • Mohammad Syamsu Rosid Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok Indonesia
  • Wikanti Asriningrum Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN Jl. Kalisari No. 8 Jakarta Timur
  • Jatna Supriatna Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok Indonesia

Metrik Artikel

Abstrak artikel ini sudah dibaca: 748 kali
Unduhan PDF: 692 kali
Total Unduhan Berkas: 692 kali
Total Kunjungan: 1440 kali

DOI:

https://doi.org/10.24233/sribios.1.2.2020.200

Kata Kunci:

status , kondisi , mangrove

Abstrak

Kawasan mangrove dunia terus menyusut dan Indonesia telah kehilangan 1,6 juta ha mangrove selama kurun 1980-2005. Pada tahun 2015 status luas mangrove Indonesia adalah 3,5 juta ha dengan 48% dalam kondisi baik dan 52% dalam kondisi terdegradasi. Oleh karena itu, hutan mangrove harus dikelola dengan baik dan dimanfaatkan secara lestari. Asesmen tentang status kondisi mangrove merupakan hal yang esensial dalam perencanaan dan pengelolaan konservasi agar bisa dilakukan dengan lebih baik. Akan tetapi metode asesmen (penilaian) kondisi hutan mangrove masih beragam dan belum baku, sehingga perlu dilakukan kajian pustaka dan ulasan mengenai bagaimana asesmen kondisi ekosistem mangrove dari berbagai pustaka. Hasil kajian dari berbagai pustaka, secara garis besar ada dua macam penilaian. Pada penilaian pertama digunakan indikator kerapatan kanopi, kerapatan pohon, struktur dan komposisi vegetasi termasuk indeks keanekaragaman serta parameter lingkungan, yang digunakan secara tunggal atau kombinasi dari sebagian atau seluruh parameter dan ada yang menghubungkan dengan ecological integrity. Untuk penilaian kedua menggunakan perbandingan antara hutan mangrove eksisting dengan area berpotensi ditumbuhi mangrove. Terjadi perbedaan ketika menilai area yang berpotensi tersebut, ada pendapat area berpotensi dilihat status kawasan apakah kawasan hutan ataupun bukan, dari landsystem, tingkat abrasi, kawasan tambak dan perbandingan panjang garis pantai yang ditumbuhi mangrove dangan total panjang garis pantai. Idealnya metode penilaian dengan parameter yang lengkap sehingga komprehensif adalah metode terbaik tetapi akan membutuhkan effort yang banyak.  Kedua penilaian dengan masing-masing indikatornya bisa digunakan sesuai dengan tujuan dari penilaian kondisi tersebut akan digunakan untuk dan dapat disesuaikan dengan kemampuan sumberdaya.

 

Unduhan PDF Tahun Terakhir

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Donato, D. C., Kauffman, J.B., Murdiyarso, D., Kurnianto, S., Stidham,M and Kanninen, M (2011) ‘Mangroves among the most carbon-rich forests in the tropics’, Nature Geoscience. Nature Publishing Group, 4(5), pp. 293–297. doi: 10.1038/ngeo1123.

FAO (2007) The World’s Mangroves 1980-2005, FAO of UN. FAO of UN. doi: 978-92-5-105856-5.

Kuswandono, A. et al. (2018) The Distribution of Degraded Mangrove Ecosystem in Indonesia, Coordinating Ministry for Maritime Affair, Ministry of Environmental and Forestry.

Noor, Y. R., Khazali, M. and Suryadiputra, I. N. . (2006) Panduan Pengenalam Mangrove di Indonesia. Wetlands International.

Giri, C., Ochieng, E., Tieszen, L.L., Zhu, Z., Singh, A., Loveland, T., Maske, J., Duke, N (2011) ‘Status and distribution of mangrove forests of the world using earth observation satellite data’, Global Ecology and Biogeography, 20(1), pp. 154–159. doi: 10.1111/j.1466-8238.2010.00584.x.

Schmitt, K. and Duke, N. C. (2016) ‘Tropical Forestry Handbook’, pp. 1–29. doi: 10.1007/978-3-642-41554-8.

Duke, N.C and Mackenzie, J. (2012) ‘A revision of mangrove plants of the Solomon Islands, Vanuatu, Fiji, Tonga and Samoa: A Report for the MESCAL Project, IUCN Oceania Office, Suva. Centre for Tropical Water & Aquatic Ecosystem Research (TropWATER). James Cook University. Townsville

Kusmana et al., (2010) Indikator-indikator Ekosistem Hutan Mangrove. Institute Pertanian Bogor

Li, P., Jiang, L. and Feng, Z. (2013) ‘Cross-comparison of vegetation indices derived from landsat-7 enhanced thematic mapper plus (ETM+) and landsat-8 operational land imager (OLI) sensors’, Remote Sensing, 6(1), pp. 310–329. doi: 10.3390/rs6010310.

Rouse, J. W. et al. (1973) ‘Monitoring vegetation systems in the great plains with ERTS’, Third Earth Resources Technology Satellite (ERTS) symposium, 1, pp. 309–317. doi: citeulike-article-id:12009708.

Kementerian, L. H. (2004) ‘Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 201 Tahun 2004’. Kementerian Lingungan Hidup Republik Indonesia.

Faizal, A., dan Amran, M.A.. (2005) Model Transformasi Indeks Vegetasi yang Efektif untuk Prediksi Kerapatan Mangrove Rhizophora Mucronata. Prosiding PIT MAPIN XIV ITS Surabaya, 14-15 September 2005

Gu, Y., Wylie, B.K., Howard, D.M., Phuyal, K.P., Ji. (2013) ‘NDVI saturation adjustment: A new approach for improving cropland performance estimates in the Greater Platte River Basin, USA’, Ecological Indicators. Elsevier Ltd, 30, pp. 1–6. doi: 10.1016/j.ecolind.2013.01.041.

Winarso, G. and Purwanto, A. D. (2014) ‘Evaluation pf Mangrove damage Level based on Landsat 8 Image’, International Journal of Remote Sensing and Earth Science, 11(2), pp. 105–116.

Winarso, G., Purwanto, A. and Yuwono, D. (2014) ‘New Mangrove Index As Degradation Health Indicator Using Remote Sensing Data : Segara Anakan and Alas Purwo Case Study’, 12th Biennial Conference of Pan Ocean Remote Sensing Conference (PORSEC 2014), 2009(November), pp. 4–7.

Hadi, T. A. et al. (2018) Status Terumbu Karang Indonesia 2018. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI.

Pimentel, D., Laura Westra and Noss, R. F. (2002) Ecological Integrity: Integrating Environment, Conservation, and Health., The Quarterly Review of Biology. The University of Chicago Press. doi: 10.1086/345240.

Rapport, D. J., Costanza, R. and McMichael, A. J. (1998) ‘Assessing ecosystem health’, Trends in Ecology and Evolution, 13(10), pp. 397–402. doi: 10.1016/S0169-5347(98)01449-9.

Faber-Langendoen, D. et al. (2016) An Introduction to NatureServe’s Ecological Integrity Assessment Method. Available at: http://www.natureserve.org/sites/default/files/publications/eia_2019.pdf.

Faridah-Hanum, I., Yussof, F.M., Fitriato, A., Nuruddin, A., Ainuddin., Gandaseca, S., Zaiton, S., Norizah., Nurhidayu, S., Roslan, M.K., Hakeem, K.R., Shamsuddin, I., Adnan, I., Awang, A.G.Noor., A.R.S, Balqis, Rhyma, P.P., Aminah, I.S., Hilaluddin, F., Fatin, R., Harun, N.Z.N (2019) ‘Development of a comprehensive mangrove quality index (MQI) in Matang Mangrove: Assessing mangrove ecosystem health’, Ecological Indicators, 102(February), pp. 103–117. doi: 10.1016/j.ecolind.2019.02.030.

Supriatna, J., (2018) Konservasi Biodiversitas : Teori dan Praktek di Indonesia. Yayasan Obor Indonesia

Dharmawan, I. W. E. and Pramudji (2017) Panduan Pemantauan Komunitas Mangrove. 2nd edn. CRITC, COREMAP, Pusat Penelitian Oseabografi LIPI

Ardli, E. R. (2010) ‘Distribusi Spasial Derris trifoliata Lour si Segara Anakan Cilacap sebagai Agen Biomonitoring Kerusakan Mangrove’, in Seminar Nasional Biodiversitas dan Bioteknologi Sumberdaya Akuatik. Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman.

Departemen Kehutanan (2005) ‘Pedoman inventarisasi dan identifikasi lahan kritis mangrove’, p. 13.

Pribadi, R. et al. (2017) Laporan Akhir Penyiapan Penyusunan Baku Kerusakan Mangrove Jawa Tengah. Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Universitas Diponegoro.

Fu, W., Liu, D., Yin, Q., Wu, Y., Li, P. (2014) ‘Suspended sediment in tidal currents: An often-neglected pollutant that aggravates mangrove degradation’, Marine Pollution Bulletin. Elsevier Ltd, 84(1–2), pp. 164–171. doi: 10.1016/j.marpolbul. 2014.05.015.

Spencer, T. and Möller, I. (2013) Mangrove Systems, Treatise on Geomorphology. doi: 10.1016/B978-0-12-374739-6.00290-6.

Aguirre-Rubí, J. et al. (2018) ‘Assessment of ecosystem health disturbance in mangrove-lined Caribbean coastal systems using the oyster Crassostrea rhizophorae as sentinel species’, Science of the Total Environment. Elsevier B.V., 618, pp. 718–735. doi: 10.1016/j.scitotenv.2017.08.098.

Hsieh, H. L. et al. (2015) ‘Ecosystem functions connecting contributions from ecosystem services to human wellbeing in a mangrove system in Northern Taiwan’, International Journal of Environmental Research and Public Health, 12(6), pp. 6542–6560. doi: 10.3390/ijerph120606542.

Pastor-Guzman, J. et al. (2015) ‘Spatiotemporal variation in mangrove chlorophyll concentration using Landsat 8’, Remote Sensing, 7(11), pp. 14530–14558. doi: 10.3390/rs71114530.

Milano, S., Ponzio, R. and Sardo, P. (2018) Biodiversity. Slow Food Foundation for Biodiversity.

Rawat, U. S. and Agarwal, N. K. (2015) ‘Biodiversity : Concept , Threats and Conservation Biodiversity : Concept , threats and conservation’, Environment Conservation Journal, 16 (3)(December), pp. 18–28.

Kimmins, J. P. (1997) ‘Biodiversity and its relationship to ecosystem health and integrity’, The Forestry Chronicle, 73(2), pp. 229–232.

Tuhumury, A. and Latupapua, L. (2014) ‘Keragaman Jenis Satwa Burung Berdasarkan Ketinggian Tempat pada Hutan Desa Rambatu Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku’, Jurnal Hutan Tropis, 2(3), pp. 94–106.

Mulder, A. C. P. H. et al. (2018) ‘Nordic Society Oikos Species Evenness and Productivity in Experimental Plant Communities Lorenzen and B . Schmid Published by : Wiley on behalf of Nordic Society Oikos Stable URL : https://www.jstor.org /stable/3548005 Nordic Society Oikos , Wiley are coll’, 107(1), pp. 50–63.

Mohammadi, J., Shataee, S. and Babanezhad, M. (2011) ‘Estimation of forest stand volume, tree density and biodiversity using landsat ETM+ data, comparison of linear and regression tree analyses’, Procedia Environmental Sciences, 7, pp. 299–304. doi: 10.1016/j.proenv.2011.07.052.

Supriadi, Romadhon, A. and Farid, A. (2015) ‘Struktur Komunitas Mangrove di Desa Martajasah Kabupaten Bangkalan’, Jurnal Kelautan Universitas Trunojoyo, 8(1), pp. 44–51.

Antu, R., Sahami, F. M. and Hamzah, S. N. (2015) ‘Keanekaragaman Jenis dan Indeks Nilai Penting Mangrove di Desa Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo’, Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 3(Maret), pp. 11–15.

Nehru, P. and Balasubramanian, P. (2018) ‘Mangrove species diversity and composition in the successional habitats of Nicobar Islands, India: A post-tsunami and subsidence scenario’, Forest Ecology and Management. Elsevier, 427(March), pp. 70–77. doi: 10.1016/j.foreco.2018.05.063.

Sreelekshmi, S. et al. (2018) ‘Diversity, stand structure and zonation pattern of Mangroves in Southwest coast of India’, Journal of Asia-Pacific Biodiversity. Elsevier Ltd. doi: 10.1016/j.japb.2018.08.001.

Nugroho, S. et al. (2011) ‘Kajian Metode Deteksi Degradasi Hutan Menggunakan Citra Sateit Landsat di Hutan Lahan Kering Taman Nasional Halimun Salak’, Jurnal Teknosains, 1(No. 1 Desember 2011), pp. 26–34.

Lathifah, D. H. and Yunianto, T. (2013) ‘Hubungan Antara Fungsi Tutupan Vegetasi Dan Tingkat Erosi Das Secang Kabupaten Kulonprogo’, Jurnal Bumi Indonesia, 2(1).

Ardli, E. R. and Wolff, M. (2009) ‘Land use and land cover change affecting habitat distribution in the Segara Anakan lagoon, Java, Indonesia’, Regional Environmental Change, 9(4), pp. 235–243. doi: 10.1007/s10113-008-0072-6.

Graha, Y. I., Hidayah, Z. and Nugraha, W. A. (2009) ‘Penentuan Kawasan Lahan Kritis Hutan Mangrove di Pesisir Kecamatan Modung Memanfaatkan Teknologi SIG dan Penginderaan Jauh’, Jurnal Kelautan Universitas Trunojoyo, 2(2), pp. 106–116.

Nurwadjedi (2000) ‘Klasifikasi Bentuk Lahan Semi Detil (Skala 1:50.000/1:25.000) Hasil Pengembangan Peta Reppprot Skala 1:250.000’, Globe, 2(2), pp. 72–83.

Onrizal (2002) Evaluasi Kerusakan Kawasan Mangrove Dan Alternatif Rehabilitasinya Di Jawa Barat Dan Banten. USU digital library.

Onrizal and Kusmana, C. (2008) ‘Studi Ekologi Hutan Mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara Ecological study on mangrove forest in East Coast of North Sumatra’, Biodiversitas, 9(1), pp. 25–29.

Nurlailita, Kusmana, C. and Widiatmaka (2015) ‘Keragaan Biofisik Ekosistem Mangrove Di Kecamatan Blrem Bayeun Dan Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur’, Jurnal Silvikultur Tropika, 06(2), pp. 71–77.

Kementerian Kehutanan, (2010) Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomer P.35/Menhut-II/2010. Tentang Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi dan Lahan DAS pada Ekosistem Mangrove dan Sepadan Pantai. Kemen-terian Kehutanan

Diterbitkan

31-12-2020

Cara Mengutip
Tulis nama ilmiah dengan huruf Italic:

Winarso, G., Kamal, M. ., Syamsu Rosid, M. ., Asriningrum, W. ., & Supriatna, J. . (2020). Kajian pustaka asesmen status kondisi ekosistem mangrove . Sriwijaya Bioscientia, 1(2), 48–56. https://doi.org/10.24233/sribios.1.2.2020.200

Terbitan

Bagian

Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020